KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji syukur kehadirat Alloh SWT atas berkat dan karuniaNya saya
dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Ilmu
Budaya adalah suatu pengetahuan yang sangat penting dalam menunjang pengetahua
lain. Misalnya, bidang ekonomi, ilmu sosial, serta ilmu budaya dari dari ilmu
pengetahuan alam sendiri.
Mahasiswa
yang sedang menuntut ilmu pengetahuan di perguruan tinggi khususnya di UNIVERSITAS
GUNADARMA harus mempelajari ilmu budaya, karena itu sangat berpengaruh sekali
dalam membentuk kepribadian.untuk membantu mempelajarinya, saya berusaha
menyusun makalah ini, terutama untuk digunakan dalam mata kuliah Ilmu Budaya
Dasar.
Penyusun
menyadari bahwa baik isi maupun cara penysunan buku ini belum
sempurna.Kemungkinan cara cetak juga tak dapat dihindarkan. Oleh karena itu,
gala saran, tegur sapa, dan keritik membangun sangat penyusun
harapkan.emikianlah, mudah-mudahan makalah ini berguna dan dapat dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya.
Penulis
Jakarta, 1 November 2011
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................
1
Daftar Isi ............................................................................................................. 2
Bab 1
Pendahuluan .................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 3
1.2 Tujuan ............................................................................................................. 4
1.3 Sasaran ............................................................................................................ 5
Bab 11
PEMBAHASAN ...................................................................................... 6
2.1 Peran Kebudayaan Dalam Membentuk
Kepribadian ....................................... 6
2.2 Pengertian Analisis SWOT ......................................................................... 9
v
Kekuatan (Strength) ........................................................................................ 9
v
Kelemahan (Weaknesses) ........................................................................... 9
v
Peluang (Opportunities) ............................................................................ 10
v
Ancaman (Threats) ....................................................................................... 11
Bab 111
Rekomendasi ....................................................................................
12
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 12
3.2 Rekomendasi ............................................................................................... 13
Referensi ............................................................................................................ 14
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebudayaan
adalah keseluruhan pemikiran dan benda yang dibuat atau diciptakan oleh manusia
dalam perkembangan sejarahnya. Para ahli sepakat bahwa kebudayaan adalah
perilaku dan penyesuaian diri manusia berdasarkan hal-hal yang dipelajari.
Kebudayaan tidak pernah mempunyai bentuk yang abadi, tetapi terus menerus
berganti-gantinya alam dan zaman.
Secara umum Kebudayaan dan Kepribadian
saling memiliki keterkaitan dalam kehidupan setiap manusia. Pada hakekatnya
manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi satu dengan yang
lainnya, selain itu karena disebut sebagai makhluk sosila maka manusia tidak
bisa hidup sendiri / saling ketergantungan.
Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti
mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurut Soerjanto Poespowardojo
1993). Selain itu Budaya atau kebudayaan berasal daribahasa Sansekerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh proses
sosialisasi Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk
melakukan tingkah laku sosial tertentu, baik berupa perasaan, berpikir,
bersikap, dan berkehendak maupun perbuatan. Konsep kepribadian merupakan konsep
yang sangat luas, sehingga sulit untuk merumuskan satu definisi yang dapat
mencakup keseluruhannya.
Secara
sederhana hubungan antara Budaya dan Kepribadian adalah manusia yang terbentuk
dalam suatu kepribadian dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan
manusia dari sisi lain hubungan antara manusia dan kepribadian adalah setiap
kebudayaan yang berada di lingkungan manusia itu tinggal akan membentuk
kepribadian, dan biasanya faktor lingkungan dan kebudayaan yang berada
disekitarnya itu yang dapat membentuk suatu kepribadian sehingga di setiap
tempat atau lingkungan pasti setiap manusia mempunyai kepribadian yang bermacam
– macam.
1.2 Tujuan
Tujuan
dari pembahasan ini akan dikhususkan mengenai Peran Kebudayaan Dalam Membentuk Kepribadian
ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang diantaranya :
v Pengalaman Kelompok Manusia (Group Experiences)
Kehidupan
manusia dipengaruhi oleh kelompoknya. Kelompok manusia, sadar atau tidak telah
memengaruhi anggota-anggotanya, dan para anggotanya menyesuaikan diri terhadap
kelompoknya.
v Pengalaman Unik ( Unique Experience )
Setiap
orang mempunyai kepribadian yang berbeda dengan orang lain, walaupun orang itu
berasal dari keluarga yang sama, dibesarkan dalam kebudayaan yang sama, serta
mempunyai lingkungan fisik yang sama pula.
v Warisan Biologis (Heredity)
Warisan
biologis memengaruhi kehidupan manusia dan setiap manusia mempunyai warisan
biologis yang unik, berbeda dari orang lain. Artinya tidak ada seorang pun di
dunia ini yang mempunyai karakteristik fisik yang sama persis dengan orang
lain, bahkan anak kembar sekalipun.
v
Warisan Lingkungan Alam
(Natural Environment)
Perbedaan
iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus menyesuaikan
diri terhadap alam.
v
Warisan Sosial (Social
Heritage) atau Kebudayaan
Telah
diketahui bahwa antar manusia, alam, dan kebudayaan mempunyai hubungan yang
sangat erat dan saling memengaruhi.
1.3 Sasaran
Sasaran
yang ingin dicapai untuk seluruh masyarakat luas di tanah air Indonesia tentang
kebudayaan yang menjadi salah satu faktor dalam membangun kepribadian
seseorang. Dikarenakan masyarakat sekarang di kalangan anak kecil, remaja
dewasa, maupun orang tua sekarang kurang memperhatikan kebudayaan timur yang
menjunjung tinggi nilai kesopan santunan dalam sehari – hari.
BAB 11
PEMBAHASAN
2.1 Peran Kebudayaan Dalam Membentuk Kepribadian
Kepribadian
merupakan faktor kunci dalam mendefinisikan keunikan dalam individu dan membentuk
individu tersebut melalui sebuah kehidupan. Budaya adalah cara hidup. Budaya
tidak hanya melihat berdasarkan nilai – nilai sadar kita, tetapi juga melihat
asumsi dan percaya pada perembangannya. Budaya merupakan faktor penting dalam
membentuk suatu kepribadian.
Studi budaya
dan kepribadian berusaha untuk memahami pertumbuhan perkembangan Identitas
pribadi atau social yang berkaitan dengan lingkungan sosial. Dengan menggunakan
beberapa elemen sosial umum dan mekanisme ada kemungkinan terbentuk fitur umum
dan kepribadian bagi anggota masyarakat.
Dalam setiap
masyarakat atau beberapa jenis kepribadian bahwa anak biasanya menyalin, di
masyarakat eropa jenis utama dari kepribadian terkait dengan beberapa fitur : Kermahan,
Kebaikan, Kerjasama, Daya Saing. Berorientasi pada praktek dan efisiensi kerja,
serta Ketepatan waktu
Keluarga
atau faktor – faktor yang lainnya dalam sosialisasi mengirimkan fitur – fitur
tersebut ke anak – anak mereka.
Hubungan
antara budaya sangatlah jelas, karena kepribadian terdiri dari sebagian besar
Internalisasi unsure budaya. Budaya adalah aspek kepribadian kolektif. Dan
munculnya kepribadian dibedakan atas beberapa subkultur, diantaranya : Etnis, Kelas
Sosial, Agama dan Kriterian Pekerjaan
Dimulai pada
masa bayi, kita belajar bagaimana menjadi manusia melalui interaksi dengan
orang lain dalam budaya kita. Tanpa adanya sosial dan kmunikasi antar orang
lain, maka seorang anak tidak bisa menjadi makhluk sosial yang normal, karena
tidak cukup untuk mengembangkan bahasa, atau ekspresi emosional atau respo
sosial yang diharapkan. Budaya tidak dapat dipisahkan dengan kepribadian karena
kebudayaan menengahi semua pikiran dan pengalaman manusia dalam bentuk
interaksi sosial.
Budaya
diwariskan melalui bahasa dan bermacam – macam prilaku dan dapat dimungkinkan
manusia berinteraksi dalam bahasa yang sama dan hidup di zaman yang sama. Kita
adalah pewaris kebudayaan, setiap individu yang baru muncul akan mengikuti
tatanan kebudayaan kita. Dan kepribadian sangat di tentukan oleh faktor
kebudayaan yang terjadi pada lingkungannya.
Penerapan
yang baik dari sebuah kebudayaan sudah cukup berjalan dengan baik, tapi banyak
hal yang tidak bisa dihindari adalah salahsatunya masuknya kebudayaan –
kebudayaan asing yang dapat menggeser kebudayaan yang di miliki serta
antusiasme masyarakat dengan budaya asing ukup besar. Sehingga dapat
menyebabkan kepribadian seseorang bisa berubah karena adannya budaya asing
tersebut. Datangnya budaya asing yang paling dominan adalah banyaknya turis –
turis asing yang datang berkunjung kedaerah – daerah dengan membawa
kebudayaannya.
2.2 Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu
spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities,
dan threats). Proses ini
melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak
dalam mencapai tujuan tersebut. Dalam hal ini adalah peranan budaya daerah yang
bertujuan untuk menunjang budaya nasional. Analisa SWOT dapat diterapkan dengan
cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah
bagaimana kekuatan (strengths)
mampu mengambil keuntungan (advantage)
dari peluang (opportunities)
yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang
ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths)
mampu menghadapi ancaman (threats)
yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat
ancaman (threats) menjadi nyata
atau menciptakan sebuah ancaman baru.
2.3
Analisis SWOT ;
Peran
Kebudayaan Dalam Membentuk Kepribadian
v
Kekuatan (Strength)
Ø
Kebudaayaan dapat dijadikan panduan
dalam membentuk mental seseorang.
Ø
Secara sederhana hubungan antara manusia
dan kebudayaan adalah
seseorang/masyarakat sebagai pelaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek
yang dilaksanakan seseorang/masyarakat.
Ø
Adanya suatu Pedoman Etika Kehidupan
Berbangsa.
Ø
Pengamanan dalam kemajuan teknologi
semakin baik.
v
Kelemahan (Weaknesses)
Ø
Masyarakat sering sekali menerima
langsung kebudayaan-kebudayaan negative yang seharusnya dan memang bertentangan
dengan norma-norma, karena kebudayaan negative inilah yang tidak dapat mengubah
kepribadian seseorang/masyarakat.
Ø
Kebudayaan daerah masih sering tidak
dianggap oleh masyarakat local sendiri. Sehingga kepribadian yang didapat bukan
berasal dari tanah airnya sendiri.
Ø
Masuknya budaya asing di Indonesia mulai
merusak kebudayaan Indonesia yang telah lama dianut warga indonesia, dan
kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya di Indonesia, masyarakat
lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan
zaman. Hal ini bukan berarti budaya daerah tidak sesuai dengan perkembangan
zaman, tetapi banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Ø
Minimnya komunikasi budaya, Kemampuan
untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi salah pahaman tentang
budaya yang dianut. Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan
perselisihan antar suku yang akan berdampak polemik dan ketahanan budaya
bangsa.
v
Peluang (Opportunities)
Ø
Dalam masa era-globalisasi yang ada,
dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperkenalkan kebudayaan bangsa lain
yang tidak dapat dijangkau kepada masyarakat agar mereka pun dapat mengenalnya.
Ø
Mulai diperkenalkannya kebudayaan kepada
generasi penerus melalui pendidikan yang ada. Sehingga kebudayaan yang dimiliki
oleh setiap bangsa negara atau daerah mulai diperkenalkan kepada generasi
penerus mulai sejak dini.
Ø
Kuatnya budaya bangsa, memperkokoh rasa
persatuan Usaha masyarakat dalam mempertahankan budaya daerah agar dapat
memperkokoh budaya bangsa, juga dapat memperkokoh persatuan. Karena adanya
saling menghormati antara budaya daerah sehingga dapat bersatu menjadi budaya
bangsa yang kokoh.
Ø Kemajuan
pariwisata, Budaya daerah Indonesia sering kali menarik perhatian para turis
mancanegara. Ini dapat dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa
bagi negara.
v
Ancaman (Threats)
Ø
Hampir sedikit masyarakat yang mengenal
kebudayaan daerahnya masing-masing, sehingga lambat-laun kebudayaan local akan
sedikit dikenal oleh generasi berikutnya.
Ø
Peluang kebudayaan-kebudayaan luar yang
negative sangat besar untuk ditiru, karena ini juga dengan bersamaannya
teknologi-teknologi khususnya teknologi informasi yang berkembang pesat.
Ø
Masih ada pembangunan yang tidak merata
Ø
Perubahan alam yang
mengikuti perkembangan zaman menjadi ancaman tersendiri dalam upaya
melestarikan kebudayaan yang ada.
BAB 111
REKOMENDASI
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan
diatas dapat disimpulkan bahwa kepribadian dan kebudayaan memiliki keterkaitan yang
sangat erat. Kebudayaan menjadi faktor yang sangat penting terbentuknya suatu
kepribadian. Dunia Internasional dapat mengenal Indonesia karena memiliki
keaneka ragamann budaya yang cukup banyak dan dalam setiap daerah memiliki ciri
khas masing – masing serta kepribadiannya.
Kebudayaan
mencerminkan kepribadian bangsa kita dan kita wajib untuk menjaganya jangan
sampai rusak taupun hilang bahkan kita harus melestarikannya. Selain itu kita
dapat menjadikannya sumber kekuatan untuk ketahanan budaya nasional bangsa
Indonesia. Pemerintah dan masyarakat mempunyai peran yang penting agar dapat
terwujudnya suatu cirri khas jati diri Bangsa Indonesia.
3.2 Rekomendasi
Ø
Secara sederhana hubungan antara manusia
dan kebudayaan adalah
seseorang/masyarakat sebagai pelaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek
yang dilaksanakan seseorang/masyarakat.
Ø
Masyarakat sering sekali menerima
langsung kebudayaan-kebudayaan negative yang seharusnya dan memang bertentangan
dengan norma-norma, karena kebudayaan negative inilah yang tidak dapat mengubah
kepribadian seseorang/masyarakat.
Ø
Berusaha menghidupkan kembali semangat
toleransi, kekeluargaan, keramah-tamahan dan solidaritas yang tinggi.
Ø
Masyarakat dapat mengembangkan dan
menjalankan karakter budaya masing-masing dengan baik tanpa menghalangi atau
membatasi perilaku asertif berkembang dalam diri masyarakat itu sendiri.
Masyarakat diharapkan mampu mengekspresikan diri mereka dengan apa adanya,
bersikap jujur dengan tetap dihormati orang lain, serta mampu membawa diri
dalam situasi apapun tanpa adanya paksaan ataupun keegoisan dalam diri
masyarakat. Dengan demikian, masyarakat bisa mengatasi tuntutan-tuntutan atau
permasalahan yang datang pada masyarakat secara bijaksana sehingga terhindar
dari hal-hal negatif yang bisa menjerumuskan mereka.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar