Rabu, 23 November 2011

Kontribusi Pemerintah dan Masyarakat Dalam Melestarikan Kebudayaan

Kontribusi Pemerintah Dan Masyarakat BAB II & III

Senin, 14 November 2011

FLOWCHART IBD BAB 9

Flowchart Bab 9

Rabu, 02 November 2011

PERAN KEBUDAYAAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN

 



KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Alloh SWT atas berkat dan karuniaNya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Ilmu Budaya adalah suatu pengetahuan yang sangat penting dalam menunjang pengetahua lain. Misalnya, bidang ekonomi, ilmu sosial, serta ilmu budaya dari dari ilmu pengetahuan alam sendiri.
Mahasiswa yang sedang menuntut ilmu pengetahuan di perguruan tinggi khususnya di UNIVERSITAS GUNADARMA harus mempelajari ilmu budaya, karena itu sangat berpengaruh sekali dalam membentuk kepribadian.untuk membantu mempelajarinya, saya berusaha menyusun makalah ini, terutama untuk digunakan dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Penyusun menyadari bahwa baik isi maupun cara penysunan buku ini belum sempurna.Kemungkinan cara cetak juga tak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, gala saran, tegur sapa, dan keritik membangun sangat penyusun harapkan.emikianlah, mudah-mudahan makalah ini berguna dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.





Penulis

Jakarta, 1 November  2011


DAFTAR ISI

Kata Pengantar           ................................................................................................... 1
Daftar Isi         .............................................................................................................  2
Bab 1 Pendahuluan     ..................................................................................................  3
1.1  Latar Belakang      .................................................................................................  3
1.2  Tujuan       .............................................................................................................  4
1.3  Sasaran      ...........................................................................................................5
Bab 11 PEMBAHASAN       ......................................................................................  6
2.1  Peran Kebudayaan Dalam  Membentuk Kepribadian      .......................................   6
2.2  Pengertian Analisis SWOT           .........................................................................   9
v  Kekuatan (Strength)   ........................................................................................   9
v  Kelemahan (Weaknesses)       ...........................................................................   9
v  Peluang (Opportunities)          ............................................................................ 10
v  Ancaman (Threats)      ....................................................................................... 11
Bab 111 Rekomendasi            .................................................................................... 12
3.1  Kesimpulan           ................................................................................................ 12
3.2  Rekomendasi        ...............................................................................................  13
Referensi         ............................................................................................................ 14

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kebudayaan adalah keseluruhan pemikiran dan benda yang dibuat atau diciptakan oleh manusia dalam perkembangan sejarahnya. Para ahli sepakat bahwa kebudayaan adalah perilaku dan penyesuaian diri manusia berdasarkan hal-hal yang dipelajari. Kebudayaan tidak pernah mempunyai bentuk yang abadi, tetapi terus menerus berganti-gantinya alam dan zaman.
Secara umum Kebudayaan dan Kepribadian saling memiliki keterkaitan dalam kehidupan setiap manusia. Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, selain itu karena disebut sebagai makhluk sosila maka manusia tidak bisa hidup sendiri / saling ketergantungan.
Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurut Soerjanto Poespowardojo 1993). Selain itu Budaya atau kebudayaan berasal daribahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh proses sosialisasi Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan tingkah laku sosial tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, dan berkehendak maupun perbuatan. Konsep kepribadian merupakan konsep yang sangat luas, sehingga sulit untuk merumuskan satu definisi yang dapat mencakup keseluruhannya.
Secara sederhana hubungan antara Budaya dan Kepribadian adalah manusia yang terbentuk dalam suatu kepribadian dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia dari sisi lain hubungan antara manusia dan kepribadian adalah setiap kebudayaan yang  berada di lingkungan manusia itu tinggal akan membentuk kepribadian, dan biasanya faktor lingkungan dan kebudayaan yang berada disekitarnya itu yang dapat membentuk suatu kepribadian sehingga di setiap tempat atau lingkungan pasti setiap manusia mempunyai kepribadian yang bermacam – macam.

1.2  Tujuan
Tujuan dari pembahasan ini akan dikhususkan mengenai Peran Kebudayaan Dalam Membentuk Kepribadian ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang diantaranya :
v  Pengalaman Kelompok Manusia (Group Experiences)
Kehidupan manusia dipengaruhi oleh kelompoknya. Kelompok manusia, sadar atau tidak telah memengaruhi anggota-anggotanya, dan para anggotanya menyesuaikan diri terhadap kelompoknya.
v  Pengalaman Unik ( Unique Experience )
Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda dengan orang lain, walaupun orang itu berasal dari keluarga yang sama, dibesarkan dalam kebudayaan yang sama, serta mempunyai lingkungan fisik yang sama pula.
v  Warisan Biologis (Heredity)
Warisan biologis memengaruhi kehidupan manusia dan setiap manusia mempunyai warisan biologis yang unik, berbeda dari orang lain. Artinya tidak ada seorang pun di dunia ini yang mempunyai karakteristik fisik yang sama persis dengan orang lain, bahkan anak kembar sekalipun.

v  Warisan Lingkungan Alam (Natural Environment)
Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus menyesuaikan diri terhadap alam.
v  Warisan Sosial (Social Heritage) atau Kebudayaan
Telah diketahui bahwa antar manusia, alam, dan kebudayaan mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling memengaruhi.

1.3  Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai untuk seluruh masyarakat luas di tanah air Indonesia tentang kebudayaan yang menjadi salah satu faktor dalam membangun kepribadian seseorang. Dikarenakan masyarakat sekarang di kalangan anak kecil, remaja dewasa, maupun orang tua sekarang kurang memperhatikan kebudayaan timur yang menjunjung tinggi nilai kesopan santunan dalam sehari – hari.



BAB 11
PEMBAHASAN

2.1  Peran Kebudayaan Dalam Membentuk Kepribadian
Kepribadian merupakan faktor kunci dalam mendefinisikan keunikan dalam individu dan membentuk individu tersebut melalui sebuah kehidupan. Budaya adalah cara hidup. Budaya tidak hanya melihat berdasarkan nilai – nilai sadar kita, tetapi juga melihat asumsi dan percaya pada perembangannya. Budaya merupakan faktor penting dalam membentuk suatu kepribadian.
Studi budaya dan kepribadian berusaha untuk memahami pertumbuhan perkembangan Identitas pribadi atau social yang berkaitan dengan lingkungan sosial. Dengan menggunakan beberapa elemen sosial umum dan mekanisme ada kemungkinan terbentuk fitur umum dan kepribadian bagi anggota masyarakat.
Dalam setiap masyarakat atau beberapa jenis kepribadian bahwa anak biasanya menyalin, di masyarakat eropa jenis utama dari kepribadian terkait dengan beberapa fitur : Kermahan, Kebaikan, Kerjasama, Daya Saing. Berorientasi pada praktek dan efisiensi kerja, serta Ketepatan waktu
Keluarga atau faktor – faktor yang lainnya dalam sosialisasi mengirimkan fitur – fitur tersebut ke anak – anak mereka.
Hubungan antara budaya sangatlah jelas, karena kepribadian terdiri dari sebagian besar Internalisasi unsure budaya. Budaya adalah aspek kepribadian kolektif. Dan munculnya kepribadian dibedakan atas beberapa subkultur, diantaranya : Etnis, Kelas Sosial, Agama dan Kriterian Pekerjaan
Dimulai pada masa bayi, kita belajar bagaimana menjadi manusia melalui interaksi dengan orang lain dalam budaya kita. Tanpa adanya sosial dan kmunikasi antar orang lain, maka seorang anak tidak bisa menjadi makhluk sosial yang normal, karena tidak cukup untuk mengembangkan bahasa, atau ekspresi emosional atau respo sosial yang diharapkan. Budaya tidak dapat dipisahkan dengan kepribadian karena kebudayaan menengahi semua pikiran dan pengalaman manusia dalam bentuk interaksi sosial.
Budaya diwariskan melalui bahasa dan bermacam – macam prilaku dan dapat dimungkinkan manusia berinteraksi dalam bahasa yang sama dan hidup di zaman yang sama. Kita adalah pewaris kebudayaan, setiap individu yang baru muncul akan mengikuti tatanan kebudayaan kita. Dan kepribadian sangat di tentukan oleh faktor kebudayaan yang terjadi pada lingkungannya.
Penerapan yang baik dari sebuah kebudayaan sudah cukup berjalan dengan baik, tapi banyak hal yang tidak bisa dihindari adalah salahsatunya masuknya kebudayaan – kebudayaan asing yang dapat menggeser kebudayaan yang di miliki serta antusiasme masyarakat dengan budaya asing ukup besar. Sehingga dapat menyebabkan kepribadian seseorang bisa berubah karena adannya budaya asing tersebut. Datangnya budaya asing yang paling dominan adalah banyaknya turis – turis asing yang datang berkunjung kedaerah – daerah dengan membawa kebudayaannya.
2.2  Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Dalam hal ini adalah peranan budaya daerah yang bertujuan untuk menunjang budaya nasional. Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.


2.3  Analisis SWOT ;
Peran Kebudayaan  Dalam Membentuk Kepribadian
v  Kekuatan (Strength)
Ø  Kebudaayaan dapat dijadikan panduan dalam membentuk mental seseorang.
Ø  Secara sederhana hubungan antara manusia dan  kebudayaan adalah seseorang/masyarakat sebagai pelaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan seseorang/masyarakat.
Ø  Adanya suatu Pedoman Etika Kehidupan Berbangsa.
Ø  Pengamanan dalam kemajuan teknologi semakin baik.
v  Kelemahan (Weaknesses)
Ø  Masyarakat sering sekali menerima langsung kebudayaan-kebudayaan negative yang seharusnya dan memang bertentangan dengan norma-norma, karena kebudayaan negative inilah yang tidak dapat mengubah kepribadian seseorang/masyarakat.
Ø  Kebudayaan daerah masih sering tidak dianggap oleh masyarakat local sendiri. Sehingga kepribadian yang didapat bukan berasal dari tanah airnya sendiri.
Ø  Masuknya budaya asing di Indonesia mulai merusak kebudayaan Indonesia yang telah lama dianut warga indonesia, dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya di Indonesia, masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini bukan berarti budaya daerah tidak sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Ø  Minimnya komunikasi budaya, Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi salah pahaman tentang budaya yang dianut. Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan antar suku yang akan berdampak polemik dan ketahanan budaya bangsa.
v  Peluang (Opportunities)
Ø  Dalam masa era-globalisasi yang ada, dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperkenalkan kebudayaan bangsa lain yang tidak dapat dijangkau kepada masyarakat agar mereka pun dapat mengenalnya.
Ø  Mulai diperkenalkannya kebudayaan kepada generasi penerus melalui pendidikan yang ada. Sehingga kebudayaan yang dimiliki oleh setiap bangsa negara atau daerah mulai diperkenalkan kepada generasi penerus mulai sejak dini.
Ø  Kuatnya budaya bangsa, memperkokoh rasa persatuan Usaha masyarakat dalam mempertahankan budaya daerah agar dapat memperkokoh budaya bangsa, juga dapat memperkokoh persatuan. Karena adanya saling menghormati antara budaya daerah sehingga dapat bersatu menjadi budaya bangsa yang kokoh.
Ø  Kemajuan pariwisata, Budaya daerah Indonesia sering kali menarik perhatian para turis mancanegara. Ini dapat dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara.
v  Ancaman (Threats)
Ø  Hampir sedikit masyarakat yang mengenal kebudayaan daerahnya masing-masing, sehingga lambat-laun kebudayaan local akan sedikit dikenal oleh generasi berikutnya.
Ø  Peluang kebudayaan-kebudayaan luar yang negative sangat besar untuk ditiru, karena ini juga dengan bersamaannya teknologi-teknologi khususnya teknologi informasi yang berkembang pesat.
Ø  Masih ada pembangunan yang tidak merata
Ø  Perubahan alam yang mengikuti perkembangan zaman menjadi ancaman tersendiri dalam upaya melestarikan kebudayaan yang ada.


BAB 111
REKOMENDASI

3.1  Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kepribadian dan kebudayaan memiliki keterkaitan yang sangat erat. Kebudayaan menjadi faktor yang sangat penting terbentuknya suatu kepribadian. Dunia Internasional dapat mengenal Indonesia karena memiliki keaneka ragamann budaya yang cukup banyak dan dalam setiap daerah memiliki ciri khas masing – masing serta kepribadiannya.
Kebudayaan mencerminkan kepribadian bangsa kita dan kita wajib untuk menjaganya jangan sampai rusak taupun hilang bahkan kita harus melestarikannya. Selain itu kita dapat menjadikannya sumber kekuatan untuk ketahanan budaya nasional bangsa Indonesia. Pemerintah dan masyarakat mempunyai peran yang penting agar dapat terwujudnya suatu cirri khas jati diri Bangsa Indonesia.
3.2  Rekomendasi
Ø  Secara sederhana hubungan antara manusia dan  kebudayaan adalah seseorang/masyarakat sebagai pelaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan seseorang/masyarakat.
Ø  Masyarakat sering sekali menerima langsung kebudayaan-kebudayaan negative yang seharusnya dan memang bertentangan dengan norma-norma, karena kebudayaan negative inilah yang tidak dapat mengubah kepribadian seseorang/masyarakat.
Ø  Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramah-tamahan dan solidaritas yang tinggi.
Ø  Masyarakat dapat mengembangkan dan menjalankan karakter budaya masing-masing dengan baik tanpa menghalangi atau membatasi perilaku asertif berkembang dalam diri masyarakat itu sendiri. Masyarakat diharapkan mampu mengekspresikan diri mereka dengan apa adanya, bersikap jujur dengan tetap dihormati orang lain, serta mampu membawa diri dalam situasi apapun tanpa adanya paksaan ataupun keegoisan dalam diri masyarakat. Dengan demikian, masyarakat bisa mengatasi tuntutan-tuntutan atau permasalahan yang datang pada masyarakat secara bijaksana sehingga terhindar dari hal-hal negatif yang bisa menjerumuskan mereka.



REFERENSI